Sabtu, 06 Juni 2015

Gan Ying Pian Bgn 39 Penjelasan_02



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 39 ~ Penjelasan_02


rěn
zuò
cán
hài





Yang pertama, saat berulangtahun janganlah menyembelih makhluk hidup. Hari dimana bunda melahirkan diriku disebut hari penderitaan ibunda; maka itu pada saat hari ulang tahun, seharusnya menghindari pembunuhan dan bervegetarian, memperbanyak melakukan kebajikan, dengan demikian dapat menambah berkah dan usia panjang bagi ayahbunda.

Andaikata ayahbunda telah meninggal dunia, juga dapat dengan jasa kebajikan ini dilimpahkan agar arwah ayahbunda segera terlahir ke alam bahagia, bagaimana boleh melupakan bahwa hari ulang tahun merupakan hari penderitaan ibunda dan malah memuaskan nafsu makan secara tak terkendali, menyembelih dan makan daging?

Jika demikian maka ayahbunda akan ikut terpuruk, hal ini juga tidak menguntungkan diri kita. Tetapi hal ini malah merupakan tradisi masyarakat dunia sejak tempo dulu, lagi pula mereka juga tidak merasa salah, sungguh membuat hati insan mulia menjadi tersiksa dan bersedih hingga mengalirkan air mata!

Yang kedua adalah pada saat melahirkan bayi tidak boleh membunuh; setiap orang yang tidak mempunyai anak akan merasa bersedih hati; sebaliknya orang yang mempunyai buah hati akan merasa bersukacita; tetapi mereka tidak memikirkan bahwa hewan juga amat menyayangi anaknya! Sekarang demi merayakan kelahiran anak sendiri, lagi pula dengan membunuh anak dari hewan tersebut, apakah hati akan merasa tenteram?

Lagi pula bayi yang baru lahir ke dunia, bukannya memupuk berkah memohon panjang usia buatnya, malah sebaliknya menciptakan karma buruk pembunuhan buatnya, tindakan ini sungguh terlalu bodoh! Tetapi hal begini, manusia di seluruh pelosok dunia sudah terbiasa dengan tradisi ini sejak tempo dulu, juga tidak merasa ada yang salah, sungguh membuat hati insan mulia menangis dan amat bersedih serta menghela nafas panjang!  

Yang ketiga, mengurus upacara berkabung dan menyembahyangi leluhur tidak sepatutnya membunuh makhluk hidup. Baik dalam upacara berkabung, sembahyang leluhur, seharusnya menghindari pembunuhan, guna menambah berkah bagi sanak keluarga dan leluhur. Jika sebaliknya menyembelih hewan untuk dijadikan sesajian, hanya akan menambah dosa bagi mendiang dan leluhur.

Bukan hanya tidak ada manfaatnya, sebaliknya hanya akan mencelakai saja; maka itu orang yang memiliki kebijaksanaan takkan melakukannya; tetapi hal begini sudah terbiasa dilakukan oleh manusia di seluruh dunia sejak tempo dulu, juga tidak merasa salah, sungguh membuat hati orang menjadi bersedih dan menangis  serta menghela nafas panjang!  

Yang keempat adalah pada upacara pernikahan tidak sepatutnya membunuh makhluk hidup; pernikahan manusia dimulai dari perkenalan, pertunangan hingga pernikahan, tidak tahu sudah berapa banyak hewan yang disembelih selama periode tersebut! Harus diketahui bahwa suami istri menikah adalah langkah awal dari meneruskan silsilah keluarga dan mendidik putra putri; di dalam hari yang penuh sejahtera dan kegembiraan ini, malah melakukan perbuatan yang keji, menggunakan daging hasil pembunuhan untuk menjamu tamu undangan, ini sudah menanam benih karma buruk menjalin permusuhan kelak di kemudian hari! Tetapi hal begini, manusia di seluruh pelosok dunia sudah terbiasa dengan tradisi ini sejak tempo dulu, juga tidak merasa ada yang salah, sungguh membuat hati orang menangis dan amat bersedih serta menghela nafas panjang!  

Yang kelima adalah pada saat memohon berkah tidak sepatutnya melakukan pembunuhan; sebagian orang saat jatuh sakit, selalu menggunakan hasil pembunuhan untuk menyembahyangi Dewa, memohon supaya Dewa menurunkan berkah dan melindunginya; malah tidak terpikir akan niatnya bersembahyang, yakni untuk menghindari diri dari kematian dan memohon panjang umur!

Tetapi apa yang dilakukan sekarang adalah membunuh nyawanya untuk memperpanjang nyawaku, tentu saja ini sudah bertentangan dengan Hukum Langit dan hati nurani, sesungguhnya tidak ada lagi hal lain yang lebih parah daripada ini! Harus diketahui bahwa “Insan bijaksana, benar dan jujur barulah bisa menjadi Dewa”, mana mungkin Dewa masih memiliki niat yang masih mementingkan diri sendiri? Bila memohon berkah dengan cara sedemikian, maka bukan hanya tidak bisa memperoleh usia panjang, malah akan menambah karma pembunuhan diri sendiri!

Yang keenam adalah memanjatkan doa agar harapan bisa terkabul, juga tidak sepatutnya membunuh makhluk hidup. Harus diketahui kebenaran bahwa seluruh makhluk itu adalah setara dan memiliki benih KeBuddhaan. Buddha, Bodhisattva dan para Dewa takkan menerima suap dari tukang sogok!

Orang sekarang saat memohon di hadapan Dewa maka akan menyembelih makhluk hidup, permohonan yang serupa ini disebut dengan niat jahat! Meskipun terkabul namun balasannya sudah menanti di belakang!

Yang ketujuh adalah menjamu tamu undangan tidak sepatutnya membunuh makhluk hidup. Momen indah adalah saat-saat dimana tuan rumah yang baik hendak menjamu tamu kehormatannya, saat berkumpul bersama menikmati hidangan, meskipun menggunakan menu vegetarian, juga takkan menghalangi jalinan kekerabatan yang ada!

Kenapa malah harus menyembelih makhluk hidup untuk dijadikan hidangan di atas meja, patut diketahui bahwa ketika tuan rumah dan tamu sedang menikmati hidangan disertai gelak tawa, sementara itu di dapur, hewan yang dipenggal, dibunuh, yang digoreng, dipanggang, direbus, tangisan dan jeritan mereka sungguh menyayat hati; sedangkan tuan rumah dan tamunya yang berada di ruang makan sama sekali tidak mendengarnya; mana mungkin dapat merasakan bagaimana siksaan direbus dalam air mendidih di dalam kuali.

Yang kedelapan adalah mencari nafkah jangan membunuh. Manusia demi alasan mencari sesuap nasi maka memilih mata pencaharian membunuh makhluk hidup, misalnya berburu, menangkap ikan, atau menjagal babi untuk mencari uang demi menghidupi keluarga; haruslah diketahui bahwa Langit takkan membiarkan manusia berada di jalan buntu!

Asalkan diri sendiri memiliki satu macam ketrampilan, satu jenis bakat, maka sudah dapat mencari nafkah dan takkan kelaparan, jadi buat apa bersusah payah menghidupi keluarga dari uang hasil melakukan karma buruk membunuh makhluk hidup? Ini bukan saja telah melanggar Hukum Langit dan hati nurani, bahkan semakin banyak menyembelih akan semakin miskin!  

Lantas ada juga yang kaya dari mata pencahariannya menyembelih hewan, tetapi dari seratus orang juga takkan ditemukan satu orang! Bahkan juga menanam karma kelahiran sekarang putra dan putri tidak berbakti dan jatuh ke Neraka, balasan pada masa kelahiran mendatang, tidak ada lagi yang lebih parah daripada ini, mengapa tidak sudi beralih ke mata pencaharian yang benar?

Menjamu tamu sebenarnya merupakan tata krama yang amat bagus, tetapi andaikata hidangannya berupa ayam, bebek, ikan, udang dan sebagainya, maka ini telah mengembangkan karma pembunuhan! Bagi tuan rumah, pembunuhan ini adalah demi tamunya; sedangkan bagi si tamu, pembunuhan ini hanyalah sebuah hidangan semata; sehingga kedua belah pihak tidak mempunyai jasa kebajikan apa-apa.

Mengenai persoalan memelihara ikan emas, untuk menyuapinya diperlukan udang dan makhluk hidup lainnya hingga puluhan ribu ekor; untuk memelihara burung bangau putih diperlukan ikan kecil yang jumlahnya hingga mencapai ribuan ekor; semua ini merupakan karma pembunuhan, tidak boleh tidak diperhatikan!

Apa yang telah dijelaskan di atas hanyalah garis besar semata, manusia seharusnya menyebarluaskan kebenaran ini, sehingga dengan sendirinya akan memiliki kelapangan hati yang seluas alam semesta.
   



集福消災之道
(三十九)


忍作殘害。


第一是生日不應該殺生:詩經上說:「哀哀父母,生我劬勞。」母親生我的日子,叫做母難日;所以生日這天,固然應當要戒殺持齋,廣行善事,這樣可以使父母親增福延壽;若是雙親已經過世了,也可以以此功德,使父母的亡靈早日獲得超昇,怎麼可以忘記生日這一天,是母親受難的日子,而放縱自己的口腹之欲,殺生食肉呢?這樣會拖累到雙親,也對自己不利啊!但是這件事情,全世界的人大多已經習慣很久了,而且也不覺得不對,實在是令有心人痛苦流涕傷心啊!

第二是生孩子不應該殺生:凡是人若是沒有自己的孩子,則會感到悲傷;有了自己的孩子,則會感到歡喜;並沒想到一切的禽獸,也都是愛牠們的孩子啊!現在為了要慶祝自己的孩子出生,而卻要殺死禽獸牠們的孩子,這樣心能安嗎?而且嬰兒剛生下來,不為他積福求長壽,反而為他造殺生的罪業,這種行為實在是太愚笨了啊!但是這件事情,全世界的人多已經習慣很久了,而且也不覺得不對,實在是令有心人痛哭流涕傷心歎息啊!

第三是喪事祭祖不應該殺生:辦理喪事或是祭祀祖先,清明掃墓,都應該要戒殺,以增加過世的親人祖先的冥福;若是殺生來祭拜,只是徒然的增加亡靈和祖先的罪業而已;不但沒有益處,反而會有害處;所以有智慧的人,是絕對不會去做的;但是這件事情,全世界的人多已經習慣很久了,並且也不覺得不對,實在是令有心人痛哭流涕傷心歎息啊!

第四是婚禮不應該殺生:世人的婚禮,從相親、訂婚、到結婚,不知道要殺掉多少的生命啊!要知道夫婦結婚是傳宗接代生兒育女的開始;在這個良辰美景吉祥喜慶的日子,但卻行凶事,用殺生來宴客,這就已經種下了將來尋仇的惡因啊!也就是把殺機和仇恨,都聚集在閨門之內的行為啊!但是這種行為,全世界的人多已經習慣很久了,並且也不覺得不對,實在是令有心人替他哀傷歎息啊!

第五是祈福不應該殺生:一般人在生病的時候,往往用殺生來祭拜神明,希望能夠祈求神明的降福和保佑;卻沒想到自己祭神的目的,就是要想免除死亡求得長生啊!現在殺牠的命來延我的命,大大的違背了天理良心,實在是沒有比這件事情更嚴重的了!要知道「聰明正直之為神」,神怎麼會有私心呢?這樣的祈福,不但不能夠延長壽命,只是徒然的增加了自己的殺業啊!

第六是許願不應該殺生:要知道「平等為佛,正直為神」的道理,佛菩薩和神明,絕對不會接受賄賂而降福給賄賂之人的道理啊!現在的人在神明面前許願,就宰殺生靈,這樣許的願,就叫做惡願啊!縱然是如了願,而惡報卻在後頭等著呢!

第七是宴客不應該殺生:良辰美景,賢主佳賓,聚會宴客的時候;縱然是用蔬食菜羹,也不妨礙主人與客人之間的交往情誼和閒情逸緻啊!為什麼一定要拼命的宰殺牲畜,大吃大喝呢?要知道主人和客人在廳堂上歡笑吃喝大快朵頤,而在廚房裡面被砍、被殺、被煎、被烤、被煮的牲畜,牠們在那哀號哭泣,主人和客人卻是充耳不聞;那裡能夠體會那種在鍋子裡被烹煮的痛苦啊!

第八是謀生不應該殺生:世人為了生活的緣故,而從事殺生的行業,例如打獵、捕魚,或是從事屠宰的行業來賺錢養家;要知道上天是不生沒有食祿的人啊!只要自己能夠擁有一樣技術,一種才藝,都可以賺到錢吃飽飯,何苦一定要從事這種殺害生靈的惡業來養家活口呢?這樣不但是違背了天理,而且是愈殺就愈窮啊!所以從事殺生行業而會富有的人,一百個人當中,也找不到一個人啊!而且還種下了現世子女不孝和地獄的深因,得到來生的惡報,沒有比這個還嚴重了,為什麼不肯改行另謀生計呢?

饋贈本來也是很好的禮貌,但是饋贈的禮物,卻是活的雞鴨魚蝦,這就已經觸動啟發了殺機啊!對自己來講,則是為他人而殺生,而獨自的承受了這種的罪過;對被贈送的人而言,只不過是飽吃了一頓,而雙方都沒有任何的功德;至於飼養金魚,所用的蟣蝦,則要以萬來計算的啊!而飼養白鶴,所用的小魚,也是上千條的性命;這些都是殺業,不可以不注意啊!

以上所說的,只是略略的說了些大概而已,人們應當以此道理而推廣,則心中自然就會具有天覆地載的度量了。

【嘉言】

黃魯直先生曾經做了一首偈頌說:「我肉眾生肉,名殊體不殊;原同一種性,只是別形軀;苦惱從他受,肥甘為我須;莫教閻老斷,自揣看何如。」

唐朝的仙人呂洞賓也說過一個偈子:「汝欲延生聽我語,凡事惺惺須恕己;汝欲延生須放生,此是循環真道理。他若死時你救他,你若死時天救你;延生生子別無方,戒殺放生而已矣!」

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)