Selasa, 26 Mei 2015

Gan Ying Pian Bgn 34 Cerita




Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 34 ~ Cerita


rén
jiē
jìng
zhī

tiān
dào
yòu
zhī

祿

suí
zhī

zhòng
xié
yuǎn
zhī

shén
líng
wèi
zhī






Cerita 1 :
Sima Guang menempuh perjalanan dari Luoyang ke ibukota untuk menemui kaisar, penduduk ibukota yang melihat kedatangan Sima Guang, mengangkat tangan mereka di atas kening, memberi hormat. Kemanapun Sima Guang berada, penduduk akan berbondong-bondong menyertainya; hingga akhirnya mereka menghalangi jalan Sima Guang dan memohon padanya : “Tuan pejabat Sima! Mohon anda jangan pulang ke Luoyang, tinggallah di ibukota, membantu kaisar menyelesaikan urusan negara, barulah rakyat dapat hidup dengan tenteram!”

Ketika Tuan Liu Da-jian masih menjadi pejabat di istana, para penduduk tidak ada yang tidak melantunkan lagu tentang kesetiaannya pada kekaisaran! Fu Bi yang menunggang keledai sampai di Jembatan Tianjin, penduduk kota yang mendengar kabar ini segera berbondong-bondong mendatanginya, hingga seluruh pelosok kota jadi kosong melompong!  

Tuan Shao Kang-jie ketika sedang bertamasya di luar, para cendekiawan dan penduduk yang melihatnya, tidak ada satupun insan tidak tergesa-gesa mendatangi dan menyambutnya, oleh karena terdesak oleh kesibukan, bahkan sampai-sampai ada yang memakai sepatunya dengan terbalik!



Analisa :
“Hukum Langit memberi perlindungan”, Hukum Langit tidak memihak dan adil, namun selalu terjalin dengan insan bajik; lagi pula meskipun insan bajik tidak berkata apa-apa, namun Langit akan menanggapinya dengan cara yang menakjubkan; para Dewa juga tidak perlu diundang oleh insan bajik, namun dengan sendirinya Dewa akan datang memberi perlindungan kepada insan bajik!

Asalkan saya memiliki pikiran dan tindakan bajik, maka dapat menggugah Sang Langit, tak peduli berada dimanapun juga, pasti akan memperoleh perlindungan dari para Dewa!


Cerita 1 :
Pada masa Dinasti Song, Liu An-shi menulis laporan kepada kaisar, yang isinya mengungkapkan kebaikan dan kejahatan dari para pejabat istana, juga khusus membahas tentang orang licik yang bernama Zhang Dun, memohon kaisar agar tidak mengangkatnya jadi pejabat, untuk menghindari kejatuhan negara dan mencelakai rakyat.

Namun kemudian kaisar tidak sudi mendengarkan saran dari Liu An-shi, mengangkat Zhang Dun menjadi perdana menteri, Liu An-shi segera diturunkan pangkatnya dan dipindahtugaskan hingga ke perdalaman, menempuh perjalanan melewati gunung dan laut, demikianlah dia dipindahtugaskan dari satu tempat ke tempat lain, tiada tempat untuk menetap.

Semua orang yang mengasihaninya berkata : “Liu An-shi yang telah berusia lanjut, kali ini karena ulah Zhang Dun yang balas dendam, sehingga dia dipindahtugaskan ke tempat yang ribuan mil jauhnya, pasti akan menemui ajalnya!”

Tetapi Liu An-shi malah sehat dan aman sentosa, usianya sudah mencapai 80 tahun, namun tidak pernah menderita sakit! Ketika Liu An-shi dipindahtugaskan, ada seorang yang menawarkan pada Zhang Dun untuk membunuh Liu An-shi. Ketika orang ini sampai di tempat Liu An-shi bertugas, saat dia hendak menghabisi nyawa Liu An-shi, tiba-tiba orang ini seolah-olah dipukul oleh sebuah benda, seketika juga muntah darah dan mati mengenaskan!


Cerita 2 :
Tang Zi-yu berangkat dari Provinsi Sichuan sambil menggendong papan sembahyang ayahandanya, dengan menumpang perahu hendak pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Jishui Provinsi Jiangxi. Pada waktu itu kebetulan sedang terjadi pasang naik di musim gugur, air sungai Sungai Jutang, mengalir dengan sangat deras dan mengenaskan; lagi pula berpapasan dengan turunnya hujan lebat, tukang perahu jadi panik; sementara itu Zi-yu lebih bersedih hati, khawatir tidak bisa membawa pulang papan sembahyang ayahnya ke kampung halaman, lalu menangis tersedu-sedu sehingga menggugah Sang Langit.

Baru saja dia mulai menangis, air sungai perlahan mulai surut, menanti hingga perahu yang dia tumpangi berhasil melewati tempat tersebut, air sungai kembali mengalami pasang naik, sama seperti kondisi tadi dimana arusnya deras dan mengenaskan.

Harus diketahui bahwa kesetiaan dan bakti merupakan hal terpenting dari moralitas dan kebajikan, maka itu para Dewa di Langit baru begitu melindungi insan yang penuh setia dan berbakti!


Analisa :
“Berkah dan kemujuran senantiasa mengikutinya”. Insan yang suci dan bijak serta insan mulia, ucapan dan tindakan mereka adalah bajik, di dalam hatinya senantiasa ada hawa keharmonisan yang menggugah Sang Langit, dengan sendirinya akan ada kesejahteraaan dan tanda-tanda baik serta pahala akan senantiasa menyertai mereka.


Cerita 1 :
Jenderal besar Dinasti Tang yang bernama Guo Zi-yi, ketika terjadinya pemberontakan An-shi, berhasil menyatukan dua buah ibukota yakni Chang`an dan Luoyang, jasanya ini tiada bandingnya, melampaui jasa seluruh pejabat berjasa Dinasti Tang; oleh karena memikirkan keamanan dan kesejahteraan rakyat banyak, maka itu dia mengabdi hingga 30 tahun lamanya!

Kaisar menganugerahkan padanya sebagai Raja Fenyang, kekayaan dan umur panjangnya boleh dikatakan telah mencapai batas maksimal; bahkan anak cucunya semuanya menikmati kemakmuran dan kejayaan; sejak jaman dulu hingga sekarang merupakan hal yang langka dan tidak ada orang lain yang sebanding dengannya!  


Cerita 2 :
Pada masa Dinasti Ming di Kabupaten Fengyang Provinsi Anhui, ada seorang yang bernama Zheng Zhao, pada suatu malam, dia bermimpi dirinya naik ke Istana Langit; melihat Dewa telah mempersiapkan tempat duduk buat dirinya, menanti kehadirannya; bahkan berkata padanya : “Sesungguhnya nasib anda semula adalah miskin, tetapi oleh karena anda giat melakukan kebajikan, maka itu saya mengutus Dewa Berkah dan Dewa Kemujuran menyertaimu. Untuk selanjutnya anda dapat menempati tempat duduk yang telah dipersiapkan untuk dirimu”.

Setelah Zheng Zhao terbangun dan sadar, niat bajiknya semakin bertambah dan teguh, namanya juga semakin terkenal; dimanapun dia berada maka harta benda juga akan menyertainya; kemanapun dia pergi maka kekayaan dan kemujuran juga menyertainya; anak cucunya sangat banyak, juga amat kaya, menikmati pahala yang amat besar; akhirnya Zheng Zhao pergi membina diri dan menjadi insan suci.  


Analisa :
“Segala kesesatan akan menjauhinya”, sesat dan benar merupakan dua faktor yang tidak mungkin berada bersama, tempat dimana kebenaran berada maka dengan sendirinya kesesatan tidak bisa ikut bergabung. Umpamanya begitu mentari keluar maka salju akan segera mencair.

Li Ji-fu berkata : “Dewa menyukai kebenaran, seorang insan yang dapat mempertahankan kebenaran, maka dapat memperoleh perlindungan dari Dewa; Mara dan makhluk halus jahat lainnya tidak bisa menang dari seorang insan yang memiliki moralitas; tetapi jika sebaliknya kehilangan moralitas, maka Mara dan makhluk halus jahat lainnya akan menang dan berjaya”.


Cerita :
Pada masa Dinasti Ming, ada seorang insan terpelajar yang bernama Jing Qing, ketika dia menempuh perjalanan ke ibukota untuk mengikuti ujian negara, dia melewati Kabupaten Chunhua, lalu singgah dan menginap di sebuah rumah penduduk setempat; anak perempuan keluarga ini sudah dirasuki oleh siluman, malam itu ketika Jing Qing menginap di rumah tersebut, sungguh mengherankan malam itu siluman tersebut tidak keluar.

Setelah Jing Qing meninggalkan rumah itu, siluman datang lagi. Anak perempuan tersebut bertanya pada siluman : “Mengapa semalam anda tidak datang?”. Siluman menjawab : “Ini karena saya berusaha menghindari pelajar itu, maka itu saya tidak datang!”

Anak perempuan itu memberitahukan hal ini kepada ayahnya, sang ayah segera mengejar Jing Qing; Jing Qing menulis pada secarik kertas “Jing Qing ada di sini”, lalu menyuruh sang ayah menempel tulisan tersebut di depan pintu. sejak itu siluman tidak berani datang lagi.

Jing Qing yang sangat benar, jujur dan setia, hingga hari ini masyarakat masih menyanjungnya.


Analisa Lanjutan :
Seseorang yang memiliki hawa kebenaran, maka Mara dan makhluk halus jahat lainnya akan menghindar dan menjauhinya. Maka itu insan mulia akan memelihara hawa kebenarannya, dan untuk memelihara hawa kebenaran itu ada pada mensucikan hati dan pikiran.


Cerita 1 :
Han Qi dari Dinasti Song, menguasai dengan trampil baik sastra maupun ilmu bela diri, ketika dia menjadi jenderal yang memimpin pasukan untuk menjaga perbatasan negara dari serangan luar, suatu kali dia memindahkan pasukannya dari Chengde ke Zhongshan, ketika melewati Kabupaten Shahe, tiba-tiba prajurit garis depan memberi laporan padanya : “Lapor jenderal! Arus sungai di depan tiba-tiba menjadi ganas, sebentar lagi semua prajurit akan tiba di sini!”

Han Qi segera memberi perintah darurat, menyuruh para prajurit untuk mempersiapkan perahu menyeberangi sungai; ternyata benar arus sungai amat deras, perahu terombang ambing digulung ganasnya arus sungai dan hampir terbalik, para prajurit menjadi panik dan ketakutan; pada saat inilah tiba-tiba muncul seekor naga sakti, menghentikan arus sungai yang deras, seketika air sungai menjadi tenang; menanti hingga pasukan prajurit yang dipimpin Han Qi melewati sungai dengan selamat, naga sakti tersebut barulah beranjak pergi, dan sungai kembali pada kondisi semula, arus sungai yang amat deras dan mengenaskan.


Cerita 2 :
Pada masa Dinasti Ming di sebuah daerah yang disebut Yizheng, ada seorang pedagang bermarga Jin yang sudah berusia lanjut membuka kedai pergadaian, suatu kali sekelompok bandit merampok di mana-mana, hampir semua hartawan setempat sudah pernah dirampok; hanya keluarga Jin yang selamat, pemerintah jadi curiga keluarga Jin berkomplot dengan para bandit.

Kemudian kelompok bandit berhasil ditangkap, pihak pemerintah segera bertanya pada bandit : “Mengapa hanya keluarga Jin satu-satunya yang tidak kena rampok?”. Bandit menjawab : “Beberapa kali ketika kami hendak merampok ke rumah keluarga Jin, kami diusir oleh Dewa!”

  Pihak pemerintah tidak mempercayai ucapan bandit, lalu memanggil tetangga keluarga Jin untuk ditanya, mereka memberi jawaban : “Keluarga Jin tidak dirampok, ini dikarenakan keluarga Jin memupuk kebajikan! Kedai pergadaian yang dimiliki oleh keluarga lainnya, ketika barang digadaikan maka dihitung dengan harga yang amat rendah, ketika hendak membelinya kembali maka harganya dihitung tinggi-tinggi; hanya satu-satunya kedai pergadaian milik keluarga Jin yang baik saat menggadai maupun membelinya kembali dihitung dengan harga yang setara, barang yang hendak digadai juga ditafsir dengan harga yang tinggi, tanggal jatuh temponya juga jauh; bahkan jika orang lanjut usia dan miskin yang hendak menggadaikan barangnya, maka uang bunga juga dihapus.


Sampai pada musim dingin, uang bunga untuk gadai baju tebal juga ditiadakan; ketika musim panas tiba, menghapus uang bunga untuk gadai baju tipis, setiap tahun keluarga Jin akan berlaku serupa ini! Tuhan melindungi insan bajik, maka itu mengutus Dewa untuk melindungi keluarga Jin, kebenaran ini tidak ada yang perlu dicurigai!”

Mendengar penjelasan ini, bupati setempat juga merasa amat bersukacita pada kebajikan hartawan Jin, bahkan menyampaikan laporan ini kepada kaisar, kaisar menurunkan titah untuk menyebarluaskan kebajikan yang dilakukan oleh Keluarga Jin





集福消災之道
(三十四)



人皆敬之,天道佑之,福祿隨之,眾邪遠之,神靈衛之。



故事一:

宋朝的劉安世向皇帝上書,簡別朝廷大臣的邪正,又特別論到章惇是個小人,請皇上千萬不能用他,以免誤國遺害蒼生。後來皇上不聽劉安世的建議;任用章惇當宰相,劉安世立刻就被貶官,而且貶到很遠的地方;翻山過海,到處的遷移流放沒有定所。大家都說:「劉安世年紀這麼大了,這次被章惇報仇,遠竄流放到數千里外,一定是必死無疑啊!」可是劉安世他卻竟然安然無恙,年紀已經八十高齡了,卻沒有生過一天的病啊!當劉安世被貶的時候,有一個人為了要迎合章惇的意思,就向章惇請示,自己願意替章惇把劉安世殺掉。等到此人到達劉安世住的地方,正準備動手,這個人忽然之間,好像被東西打到,當場就吐血暴斃了!

故事二:

唐子輿從四川扶著父親的靈柩,乘船要回到江西吉水的老家;那時候正是秋天水漲的季節,瞿塘江的江水,流的更是湍急慓悍;而且又碰上了天下大雨,船夫更是感到恐懼;子輿非常的傷心,怕不能將父親的靈柩帶回家鄉,就仰天大哭;才哭了一聲,江水就應聲退了二十多丈,等他乘的船過了之後,江水又恢復回流過來,和剛才一樣的洶湧;要知道忠孝為道德的首要,所以天道的神才會如此的保佑盡忠盡孝的人啊!

【分析】

「福祿隨之」,聖賢人和君子,他們的語言善、行為善,心中的一團和氣感召了上天,自然就會有吉祥的瑞應和福報跟隨著他們。詩經上說:「樂只君子,福祿申之。」就是福祿隨之的說法啊!

故事一:

唐朝的大將郭子儀,在安史之亂的時候,收復了長安和洛陽兩京,功勞蓋世,超過了所有唐室的功臣;因為他身繫著天下蒼生的安危,達三十年之久啊!皇帝封他為汾陽王,他個人的富貴長壽,可說是已經到達了極點;而且他的子孫,幾乎個個都是榮華發達顯赫貴盛;實在是古往今來所罕見,而且也是他人難以比擬啊!

【再析】

要知道郭子儀能夠擁有那麼大的福報和這麼厚的財祿,都是因為他為天下國家積了大功;並且他本身的德行,也到達了相當的境界,所以才能夠享有如此的福報和厚祿,這絕對不是僥倖就能夠得到的啊!

故事二:

明朝安徽鳳陽地方,有位叫鄭照的人,有一天晚上,他夢見自己到了天府;見到天神已經為他設了位子,在等待著他;並且向他說:「你本來屬於貧寒的命,但是因為你極力的行善,所以我就命令福祿二神跟隨著你,以後你就會坐到這個為你預先設好的位子了。」鄭照因此而覺悟,他的善念就更加的堅定,聲名也更加的響亮;在他人所到的地方,財富都會隨他而到;在他人所到達的處所,福祿也會隨之降臨;他的子孫很多,也都非常的富貴,享有很大的福報;最後他修行,果然在他尸解之後,証到了淨欲真人的位子。

【再析】

講到這裡,有人就會有疑惑,顏淵是聖人,為何短命而死,而且還死在陋巷之中;夷齊也是聖賢,為何餓死在首陽山中;原憲為什麼貧窮,而范滂卻被判刑砍頭而死呢?要知道這幾位聖賢的道德修養,都是到了很高的境界,只是命裡缺少了福報和財祿而已;然而他們的善德所在,可以與日月爭光,而不是一般尋常的福祿所可比擬,這也是成仁取義之士,所應當要了解的道理啊!

【分析】

「眾邪遠之」,邪正是不兩立的,正所在的地方,自然邪就不能容了。譬如太陽一出來,則冰雪自然就會融化。李吉甫說:「神明喜歡正直,一個人若是能夠守住正直,就會得到神明的保佑;而妖魔鬼怪是不能夠勝過一個有德行的人的;但是如果失去了德行,則妖魔鬼怪就會興盛了啊!」這也是自然的道理。

故事:

明朝的時候,有位名叫景清的讀書人,他參加會試經過淳化縣的時候,就借宿在當地的一個家庭中;而這家主人的女兒,被妖魔鬼怪附了身,景清當晚借宿在他家中;說也奇怪,那天晚上妖怪竟然沒來。景清離開之後,妖怪則又來了。這個女孩就問妖怪說:「為什麼你昨天晚上沒來呢?」妖怪說:「我是因為迴避景秀才,所以才沒來啊!」女兒就把這事告訴了父親,父親立刻就去追趕景清;景清就寫了「景清在此」四個字,叫她父親貼在門口,妖怪從以此後就不敢再來了。景清為人十分的正直忠烈,到今天還為人們所景仰。

【再析】

要知道能夠充塞在天地之間的就是正氣啊!一個人的氣,若是能夠不膽怯不心虛,就能夠正大流行,妖魔鬼怪見到了,自然就會退避。所以君子有養氣之學,而養氣的重點在於治心;如果能夠做到了清明在躬,存誠泰定,那麼所謂的妖魔鬼怪,就都無所遁形了。如果一個人的心有了曖昧,則不必去問妖魔鬼怪來了沒有,自己的心中,已經就先變成了妖魔鬼怪充斥的地方了,怎麼能夠像景清一樣,妖魔鬼怪一見到他,就被他的正氣所攝伏了。神和人是同一個道理,為人所尊敬的善人,神靈也會加以保護的;所謂道德既然重了,鬼神都會欽佩他啊!

故事一:

宋朝的韓琦,文武全才,出將入相,在他做武將駐防外地的時候,有一次他的軍隊從成德移防到中山,在經過沙河的時候,忽然派出去的先遣部隊向他回報說:「報告將軍,前面上游的河水突然的暴發,大水就快要衝到這裡來了!」韓琦立刻下達緊急命令,叫將士們預備船隻準備渡河;果然河水波濤洶湧,排山倒海而來,船隻都快要翻了,將士們都感到十分的驚慌恐怖;就在這個時候,忽然有一條神龍,停在河的上流,把衝下來的大水給攔住了,河水立刻就平定下來;直到韓琦的軍隊安全的渡過,這條神龍才離去,而河水仍然暴漲,和先前一樣的凶猛。

故事二:

明朝儀徵地方,有位姓金的老翁,他家開典當舖為業;嘉靖初年,江上的水寇到處的搶劫擄掠,當地有錢的人家幾乎都被搶過;獨獨只有金家沒有被搶,官府就懷疑金家跟強盜有勾結。後來強盜被官府捉住了,官府就詰問強盜:「為何獨獨只有金家沒有被你們搶劫呢?」強盜就說:「我們幾次前往金家搶劫的時候,都被金甲神給趕了出來啊!」官府不相信強盜這種的說法,就傳喚地保和鄰居來詢問,他們都說:「金家沒有被搶,實在是因為金家積德的緣故啊!每家的典當舖,都在典當的時候,用低價買進,去贖回的時候,則是要用高價買回;只有金家的典當,出入都很公平,估的價也高,限的期也遠;而且年老貧窮的人典當東西,還會破例的免除利息。到了冬天,則免除典當寒衣的利息;到了夏天,則免除典當暑衣的利息,金家每年都是這樣的做啊!上天保佑善人,就命令金甲神擁護保佑金家,這種道理,沒有什麼值得懷疑的啊!」縣令聽了之後,也就嘉許金翁的善行,並且還向朝廷上了奏摺,朝廷就下令褒揚表彰金家的善行。

【結語】

于鐵樵先生說:「前面說到禍惡,就先說人皆惡之;現在講到福善,則先說人皆敬之。因為惡煞凶星所降下來的災禍,和神靈擁護保衛等等這些的事實,一時之間,或許未能夠見到;但是人皆尊敬,人皆厭惡,則是可以相信的先機徵兆啊!有心學道的人,應該要常常的反省想想;如果尊敬我的人愈來愈多,便可以知道神靈對自己擁護保衛的程度了;若是厭惡我的人愈來愈多,便可以知道凶星惡煞在我的頭上炯炯的怒視我啊!這就是人心即是天意的道理;不必非要去追問我們所看不見也聽不到的啊!」

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷二)