Selasa, 13 Januari 2015

Gan Ying Pian Bgn 2 Penjelasan



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 2 ~ Penjelasan


shàn
è
zhī
bào

yǐng
suí
xíng





Penjelasan :
Balasan atas perbuatan baik dan jahat adalah bagaikan bayangan yang mengikuti diri; kemanapun perginya manusia, maka bayangannya juga akan terus mengikutinya, selamanya takkan terpisah!

Analisa :
Perlu diketahui bahwa jika tubuh manusia tegak dan lurus, maka bayangannya juga akan serupa, tegak dan lurus; jika tubuh jadi miring maka bayangan pun akan ikut miring, sama sekali takkan meleset.

Pelaku kebajikan pasti menerima kebahagiaan dan pelaku kejahatan pasti akan menerima balasan penderitaan, aturan ini, insan suci memahaminya dengan sangat jelas, namun sebagian insan yang tidak memiliki kebijaksanaan, tidak percaya pada kebenaran ini, maka itu mengarah pada kejahatan; karena dia melihat masa kini orang yang berbuat baik ada yang nasibnya penuh liku-liku, dan orang yang berbuat jahat, ada yang tidak hanya memiliki umur panjang, bahkan begitu kayanya; dan pada kelahiran sekarang akibat yang diterimanya justru berbeda dengan perbuatannya!

Maka itu akan berkomentar : “Kebajikan dan kejahatan belum tentu ada balasannya! Hukum Sebab Akibat hanyalah sebuah kepercayaan belaka!” Ini adalah ucapan orang bodoh yang tidak memiliki kebijaksanaan, mereka tidak mengetahui bahwa di dunia ini tidak ada manusia yang hidup hingga beberapa ratus tahun lamanya, dan Langit juga tidak ada kasus yang langsung diputuskan begitu saja, di dunia ini juga hanya sedikit orang yang jahat keseluruhannya atau yang baik secara keseluruhan, maka insan yang memiliki kesempatan mungkin berbuat baik atau jahat adalah yang paling banyak.

Balasan atas perbuatan dapat menimpa diri sendiri atau anak cucu, atau menimpa pada masa kehidupan sekarang, atau pada masa kehidupan mendatang, atau besar atau kecil, atau cepat atau lambat, meskipun diantaranya mungkin ada perubahan, tetapi sedikitpun takkan ada kesilapan!

Pepatah berkata : “Kebajikan dan kejahatan pasti ada balasannya, hanya waktunya cepat atau lambat saja”. “Bukan tidak ada balasannya, hanya saja waktunya belum sampai”.

Maka itu jangan melihat yang ada di depan mata saja, namun harus melihat yang sebenarnya! Karena buah akibat dari kebajikan dan kejahatan, pasti serupa bayangan yang mengikuti diri!

Analisa Lanjutan :
Menurut Ajaran Buddha, Hukum Sebab Akibat harus ditinjau dari tiga masa kelahiran (kelahiran lampau, sekarang dan mendatang). Perbuatan baik yang dilakukan pada kehidupan sekarang mungkin akan berbuah pada kelahiran sekarang, mungkin juga akan berbuah pada kehidupan berikutnya, atau pada kelahiran ketiga, atau bahkan puluhan, ratusan, ribuan kelahiran yang akan datang.

Maka itu insan yang pada kelahiran sekarang berbuat baik tetapi malah ditimpa petaka, ini adalah dikarenakan karma buruk yang dilakukannya pada kelahiran lampaunya, pada kelahiran ini sudah masak! Sedangkan insan yang pada kelahiran sekarang berbuat jahat tetapi malah menikmati pahala, ini dikarenakan pada kelahiran lampaunya melakukan karma baik, pada kelahiran sekarang sudah masak!

Maka itu di dalam berkah ada petaka dan di dalam petaka ada berkah, ini dikarenakan tidak ada kebajikan menyeluruh atau kejahatan menyeluruh. Mulanya adalah menikmati berkah kemudian berakhir dengan petaka, ini dikarenakan hati baik yang mulai mengalami kemunduran. Mulanya adalah ditimpa petaka, namun akhirnya malah memperoleh berkah, ini dikarenakan karena hati yang jahat tahu bertobat!

Apalagi yang berkaitan dengan kebajikan tersembunyi dan kejahatan tersembunyi, maka buah akibatnya bukanlah seperti yang dapat dilihat atau didengar oleh mata maupun telinga manusia awam.

Perlu diketahui bahwa hukum yang dibuat manusia tidaklah sempurna, masih ada celahnya, sedangkan Hukum Langit pasti takkan ada celahnya! Maka itu dikatakan bahwa : “Segala kebajikan dan kejahatan, balasannya akan seperti bayangan mengikuti diri; jangan menganggap bahwa perbuatan jahat tidak ada balasannya, hanya menanti benih kejahatannya berbuah dan masak. Jangan pula menganggap perbuatan baik tidak ada ganjaran(hadiah)nya, hanya menunggu benih kebajikannya bertunas dan berbuah”.

Di dalam sutra Buddha juga tercantum bahwa : “Meskipun telah melewati ratusan bahkan ribuan kalpa, namun benih karma yang telah ditanam takkan musnah, ketika benih karma dan kondisi (faktor pendukung) bertemu, buah akibatnya juga harus diterima sendiri”.

Dari sini dapat diketahui bahwa segala suka dan duka yang kita alami di Trailokya (Kamaloka, Arupaloka dan Rupaloka), di dalam enam alam tumimbal lahir, naik ke tiga alam bajik (Alam Dewa, Alam Manusia dan Alam Asura) atau jatuh ke tiga alam penderitaan (Alam Binatang, Alam Setan Kelaparan dan Neraka), semua ini adalah datang dari hati kita.

Perlu diketahui bahwa Hukum Langit tidak bisa dihindari, ibarat pejalan kaki yang tiba-tiba bertemu dengan hujan deras, memandang di sekelilingnya tidak ada tempat berteduh, sehingga pasti diguyur hujan; tetapi manusia di dunia ini tidak mau sadar juga, tidak berdaya melihat kebenaran dari Hukum Sebab Akibat ini; jika balasannya di kemudian hari maka tentu saja sekarang tidak kelihatan; sedangkan balasan yang tampak sekarang kebanyakan adalah suka duka kehidupan yang dilewatinya, dan tidak memandang lebih jauh ke depan.

Demikianlah manusia selalu menyepelekan Hukum Sebab Akibat, tidak merenungkannya dengan baik, hingga ketika bertemu dengan petaka atau berkah yang besar dimana ini akan membuatnya sadar dan percaya pada Hukum Karma, namun manusia selalu saja mencari seribu satu alasan untuk mengabaikannya; sehingga mereka terus tersesat, mencurigai diri sendiri; meskipun merupakan pengalaman yang sudah dilewatinya sepanjang hidup, ketika mendadak menjadi tercerahkan, namun usia sudah senja, lagipula kebiasaan sudah dipelihara jadi tabiat, dan sudah sulit diubah. Sedangkan orang usia muda masih bersemangat dan kuat, lebih-lebih tidak mempercayai Hukum Sebab Akibat. Inilah alasan mengapa manusia semakin sesat akan dirinya sendiri, dan melangkah di jalan yang salah, sungguh memprihatinkan!




集福消災之道
()

善惡之報,如影隨形。

【解釋】

善惡的報應,就如同影子跟著身體一樣;人到那裏,影子也就跟隨到那裏,永遠都不分離啊!

【分析】

善惡是就人心來說的,而報應則是就天理來講的。要知道身體端正,影子也就端正;身體斜了,影子也就斜了,絕對是絲毫不爽的。而造了善因,就必定會得到樂的果報;造了惡因,就必定會得到苦的果報,這些道理,聖人說得很詳細,可惜一般沒有智慧的人,不相信這種道理,於是就背善向惡了;因為他看到現在做善事的人,有的命運卻非常的坎坷;而做惡事的人,有的不但長壽,而且還富貴的很;而今生所遭受到的種種果報,也都不一樣啊!於是就說:「善惡不見得會有報應啊!因果也似乎不足以採信啊!」這是因為沒有智慧的愚人,他們不知道:這個世間沒有活到幾百歲的人,而上天也有沒有立刻就結的案子,這個世間純善純惡的人既然是很少,那麼可以為善可以為惡的機會也就最多了。因為念頭會有轉移,果報就應該要加以斟酌了。或是報在自己的身上,或是報在子孫的身上,或是報在現世,或是報在後世,或大或小、或快或慢,其中雖然會有變化遷移,但是絲毫都不會有錯誤的啊!俗話說:「善惡到頭終有報,只爭來早與來遲。」「不是不報,時辰未到。」所以不要只看眼前,應該要看究竟!因為善惡的果報,必定是如影隨形!

【再析】

按照佛經的說法,因果報應是要論三世的:第一種是現報,就是這一生就受到果報。第二種是生報,就是第二生才受到果報。第三種是後報,就是第三生,以及十生百生千生萬生才受到果報。所以今生做善事而卻得到災禍的人,這是因為他前生所造的惡業,現在成熟了啊!今生做惡事而卻得到福報的人,這是因為他前生所造的善業,現在成熟了啊!所以福中有禍、禍中有福,就是因為不是純善或是純惡的關係。開始的時候有福報,而最後卻有災禍,這是因為他的善心退步了啊!開始的時候有災禍,而最後卻有福報,這是因為他的惡心懺悔了啊!若是所造善惡苦樂的果報沒有變化,這是在顯示說明了直接的報應;若是災禍和吉祥互相的出現,這是顯示了果報的隱約和巧妙啊!更有人所看不到的陰德和陰惡,那就不是人們的耳朵和眼睛,所能聽的到看的見的善惡果報了。

要知道我們這個世間的法律,尚有遺漏不週延的地方,然而天道對於善惡的報應,則是絕對沒有疏失之虞的啊!所以說:「造作善善惡惡,報應如影隨形;莫道造惡不報,直待惡貫滿盈。莫道修善無應,直待善果圓成。」佛經也講:「假使百千劫,所作業不亡,因緣會遇時,果報還自受。」由此可知,我們在三界中所受到的苦樂,在六道輪迴裡,上升三善道,或是沉入三惡道,都是我們自心召感而來的。要知道天網難逃,就是要想逃避,就如同行路的途中,遇到了大雨,四下望去,全都是濕淋淋的,根本就沒有可以躲雨的地方;但是世人多不覺悟,無法洞察因緣果報的真相;果報若是在遠的,當然也就看不到了;就是看的見的果報,也多將它當作平常的順境逆境,而不加以重視。平時就是如此的輕忽,不能夠覺察,至於碰到了大吉大凶的事實可以相信的,卻又拿出一些不都靈驗的事情,來加以否定;如此的自己迷惑自己、懷疑自己;縱然是人生閱歷很久的人,忽然覺悟了些道理;但是人卻已經老了,而且習性也已經養成,難以改變了。而年輕人的豪氣正是旺盛,就更加的難以相信了。這就是世間為什麼有這麼多的人迷失了自己,而走入歧途的原因,真是悲哀啊!

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷一)