Minggu, 22 Maret 2015

Gan Ying Pian Bgn 16 Cerita



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 16 ~ Cerita


xié
jìng

àn
shì





Cerita 1 :
Pada masa Dinasti Ming ada seorang yang bernama Yang Zhu, dia adalah penduduk  Kabupaten Wu Provinsi Jiangsu, merupakan pejabat setingkat menteri;  suatu malam dia bermimpi sedang berjalan-jalan di sebuah kebun, ketika melewati Pohon Pir dia memetik dua biji buah pir dan mencicipinya; saat terbangun dia amat menyesali dan menyalahkan diri sendiri : “Ini dikarenakan dalam keseharian saya tidak memahami secara mendalam tentang kebenaran, barulah bisa bermimpi mencuri buah pir di kebun orang lain!” . Gara-gara hal ini, Yang Zhu menghukum dirinya sendiri tidak makan selama beberapa hari.


Cerita 2 :
Pada jaman dahulu kala ada seorang sramana cilik yang berusia 8 tahun yang bernama Miao Yan, dia telah berhasil memiliki kemampuan gaib Arahat. Suatu hari dia terbang masuk ke dalam istana, permaisuri yang melihatnya ingin sekali memeluknya; Miao Yan berkata pada permaisuri : “Tidak boleh memelukku, permaisuri tidak patut mendekati tubuh seorang anggota Sangha”.

Permaisuri menyahut : ”Usiamu serupa dengan putra bungsuku, biarkan beta memelukmu, kenapa tidak boleh?”  

Miao Yan menjawab : “Sekarang marilah kita menggunakan jalinan kasih sayang sebagai perumpamaannya, seperti apa yang permaisuri katakan, namun  perasaan kasih sayang adalah timbul semenjak dari bentuk yang kecil dan halus, ibarat percikan api juga dapat menghanguskan rimba yang luas; juga ibarat tetesan air, juga dapat membasahi melintasi batu yang tinggi dan besarnya serupa dengan Gunung Taishan. Setiap permasalahan selalu dimulai dari hal-hal yang sepele, dari kecil perlahan bertambah banyak, dari kecil perlahan menjadi semakin besar; maka itu insan yang memiliki kebijaksanaan, akan menjauhi segala tindakan yang mengundang kecurigaan, inilah yang disebut dengan mencegah dan tidak membiarkan masalah timbul.


Cerita 3 :
Pada masa Dinasti Han terdapat seorang yang bernama Yang Zhen, menjadi pejabat di Donglai, suatu hari dia berjalan melewati Kabupaten Shu di Xianei, Bupati Wang Mi, merupakan orang berbakat yang direkomendasikan oleh Yang Zhen; ketika malam hari tiba, Wang Mi membawa sejumlah emas datang mengunjungi Yang Zhen, Wang Mi berkata : “Malam larut begini takkan ada yang tahu kejadian ini”. Yang Zhen berkata : “Langit tahu, Bumi tahu, anda tahu dan saya mengetahuinya, mana boleh bilang tidak ada yang mengetahuinya?”. Setelah mendengarnya Wang Mi merasa amat malu. Kemudian jabatan Yang Zhen semakin meningkat dan tinggi.


Cerita 4 :
He Deng merupakan tabib yang memiliki ilmu pengobatan yang tinggi, ada seorang pasiennya yang bermarga Sun, penyakit yang dideritanya sudah begitu lama namun tak kunjung sembuh; pernah mengundang He Deng ke rumahnya untuk berobat, bahkan sudah beberapa kali.

Istrinya secara diam-diam berkata pada He Deng : “Suamiku sudah sakit sekian lama, harta benda di rumah juga sudah hampir habis digadai; saya sudi menyerahkan tubuhku untuk diganti dengan biaya obat”.

Setelah mendengarnya, He Deng memasang wajah serius dan berkata : “Mengapa Nyonya Sun melontarkan ucapan serupa ini? Tetapi anda dapat menenangkan hati, tak perlu merasa risau, saya pasti akan mengerahkan segenap kemampuan untuk menyembuhkan Tuan Sun. Andaikata saya memanfaatkan kesempatan ini untuk mempermalukan dirimu, maka dengan demikian selamanya saya akan menjadi orang berjiwa kerdil, nyonya sendiri juga oleh karena hal ini sehingga kehilangan prinsip moral tinggi yang mulia; meskipun kita dapat menghindari disalahkan oleh orang-orang di sekitar kita, tetapi harus diketahui bahwa Hukum Langit akan sulit terhindarkan!”

Kemudian pada suatu malam He Deng bermimpi berada di sebuah kantor pemerintah yang sangat besar, ada seorang Dewa yang memberitahu dirinya :  “He Deng, anda menjalani profesi tabib telah menyembuhkan banyak orang sehingga memiliki jasa kebajikan, bahkan pada saat orang lain menghadapi kesusahan dan krisis, tidak mengambil kesempatan pada istri orang lain; maka itu Langit menganugerahkan jabatan dan uang kepada dirimu”.

Beberapa lama kemudian setelah He Deng bermimpi hal tersebut, putra mahkota jatuh sakit, mencari tabib sakti ke mana-mana, akhirnya bertemu dengan He Deng; He Deng membuka resep obat, tidak lama kemudian putra mahkota sembuh dari penyakitnya. Oleh karena itu putra mahkota menganugerahkan jabatan dan uang kepada He Deng, persis seperti apa yang ada di dalam mimpinya!     




集福消災之道
(十六)



不履邪徑,不欺暗室。


故事一:

明朝有位楊煮,他是江蘇吳縣人,官做到了尚書;有一天晚上作夢,夢到自己在一個園林之中遊覽,順手就摘下了樹上的兩顆李子來吃;醒了之後,自己就痛責自己說:「這是因為我平時對於義和利,認識不夠清楚的緣故,才會在夢中夢到了偷吃人家園子裡種的李子啊!」並且楊煮為了此事懲罰自己,幾天都不吃飯。

故事二:

從前有位八歲的沙門叫妙顏,他已經証得了阿羅漢的神通。有一次飛行進入王宮,王后想要抱他;妙顏就跟王后說:「不可以抱我,王后不應該靠近出家人的身體。」王后就說:「你和我的小兒子一樣小,讓我抱抱你,又有什麼不可以呢?」妙顏回答說:「現在我們就以感情來作比喻,就像王后剛才所講的,但是感情往往都是從微小而起,就好像星星之火能夠燒掉萬里寬廣的原野;又譬如涓滴之水,能夠貫穿泰山一般高的石頭。凡是事情,都是由漸漸的開始,從小慢慢的增多,從小漸漸的變成大;所以有智慧的人,都會遠離避開嫌疑的,這就是所謂的防微杜漸啊!」

故事三:

漢朝的楊震,為東萊太守,有一次路過轄內的屬縣,縣令王密,是他所推舉的人才;到了晚上,王密就帶著黃金來拜訪楊震,王密說道:「黑夜之中,沒有人會知道這件事。」王震說:「天知、地知、你知、我知,怎麼可以說是沒有人知道呢?」王密聽了之後,感到非常的慚愧。後來楊震的官,升到了三公。

故事四:

何澄是位醫術高明的醫生,他有位孫姓的病人,病了很久都沒好;曾經召請何澄到家看病,看了好幾次。他的妻子就跟何澄秘密說道:「我的丈夫病了很久,家中的財物也都快要典當光了;我願意用身體來償還所欠的藥錢。」何澄聽了之後,就嚴肅的對她說:「孫夫人為何要說這種的話呢?但請你安心,不要憂慮,我一定會盡力醫治孫先生的。如果我趁這個機會污辱了你,這樣不但使我永遠淪為了小人,夫人也因此而失去了偉大的節操;縱然我們能夠避免旁人的責備,但是要知道,天譴卻是難逃啊!」後來何澄有天晚上作了一個夢,夢到自己到了一個很大的官署,有位天神對他說:「何澄,你行醫救人有功德,而且能夠在別人艱難危急中,不亂人家的婦女;上帝因此而賜你一個官職,和五萬貫的錢。」何澄作了此夢,沒多久,東宮太子有病,到處在求訪高明的醫生,結果找到了何澄;何澄僅開了一帖藥,太子的病就好了。因此太子就賞賜了何澄一個官位,和五萬貫的錢,居然夢中所夢到的一模一樣啊!

節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷一)