Selasa, 24 Maret 2015

Gan Ying Pian Bgn 18 Cerita



Risalah Balasan Dan Ganjaran Setimpal
Bagian 18 ~ Cerita


xīn





Cerita 1 :

Pada masa Dinasti Han terdapat seorang yang bernama Yang Bao, saat berusia 9 tahun, melihat ada seekor burung pipit kuning yang terluka digigit oleh seekor burung hantu besar yang ganas, sehingga terjatuh di  atas tanah; burung pipit kuning yang tergeletak di atas tanah mulai dikerumuni oleh gerombolan semut yang banyak sekali.

Yang Bao segera menyelamatkan burung pipit tersebut, lalu ditaruh di dalam sebuah kotak dan disuapi makanan; hingga akhirnya kondisi burung pipit kuning telah pulih kembali, Yang Bao melepaskannya ke alam bebas.

Pada suatu senja, ada seorang Kumara (anak kecil) yang berpakaian kuning datang berterimakasih pada Yang Bao, Kumara berpakaian kuning berkata : “Saya adalah utusan Ibu Ratu dari Langit Barat (Wang Mu Niang Niang), saat menempuh perjalanan ke Penglai, ketika melewati daerah sini, bertemu dengan malapetaka; untunglah anda menyelamatkan diriku; sebagai ungkapan terima kasih atas budimu, saya akan menghadiahkan empat buah gelang giok ini kepadamu, ini akan menjadikan anak cucu anda kelak menjadi pejabat, pangkatnya dapat mencapai hingga posisi teratas; bahkan karakter dan kepribadian mereka akan putih bersih serupa dengan gelang giok ini!”. Setelah menyelesaikan ucapannya, Kumara berpakaian kuning lenyap dan tidak tampak lagi.

Kemudian Yang Bao mempunyai putra yang bernama Yang Zhen, Yang Zhen kemudian mempunyai putra yang bernama Yang Bing, Yang Bing mempunyai putra bernama Yang Ci, Yang Ci mempunyai putra bernama Yang Biao; empat generasi berturut-turut menjadi pejabat tinggi, bahkan kepribadian mereka putih bersih, pada masa itu tidak ada orang yang dapat sebanding dengan mereka!


Cerita 2 :

Shen Wan-san hidup pada masa Dinasti Ming, suatu hari dia melihat ada orang yang membawa beberapa ratus ekor katak, bahkan bersiap-siap hendak membunuh katak-katak tersebut; Shen Wan-san tidak tega melihat katak-katak tersebut hendak dibunuh, maka itu dia mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli seluruh katak yang ada, lalu dilepaskan di telaga, supaya mereka dapat hidup dengan bebas. 

Suatu hari Shen Wan-san melewati tepi telaga tersebut, melihat ada sekelompok katak, membentuk sebuah lingkaran, lalu berdiri di atas sebuah baskom tanah liat; lalu mendengkung seolah-olah sedang berkata : "Hai Shen Wan-san! Baskom tanah liat ini silahkan bawa pulang ke rumah!". Kemudian Shen Wan-san membawa baskom tanah liat tersebut pulang ke rumah, dijadikan wadah cuci muka dan tangan.

Suatu hari ketika dia sedang menggunakan baskom tersebut untuk mencuci tangan, cincin yang dikenakannya di jari tangan, jatuh ke dalam baskom, hingga esok paginya dia baru menyadarinya, lalu mencari cincinnya di dalam baskom; pada saat itu Shen Wan-san tiba-tiba menemukan seluruh isi baskom adalah cincin; Shen Wan-san terkesima dan merasa heran, lalu dia mencoba memasukkan emas dan perak ke dalam baskom, akhirnya seluruh isi baskom penuh dengan emas dan perak! Ternyata baskom ini adalah apa yang disebut dengan baskom permata! Karena itu kekayaan Shen Wan-san dapat melampaui kekayaan negara, tiada yang dapat sebanding dengannya!


Cerita 3 :

Master Dhyana Yongming Yanshou hidup pada masa Dinasti Song, sebelum meninggalkan keduniawian, beliau bermarga Wang, merupakan penduduk Danyang, mulanya dia menjadi pejabat bagian administrasi pajak di Kabupaten Yuyao; oleh karena dia sering membeli ikan untuk dilepaskan ke alam bebas, maka itu setelah gajinya habis digunakan, diam-diam dia menggunakan uang negara; ketika atasannya mengutus orang untuk memeriksa kas negara, barulah mengetahui bahwa dia telah mengambil uang di kas negara hingga sebesar seratus ribu.

Menurut hukum yang berlaku pada waktu itu, Tuan Wang dijatuhi hukuman mati; Tuan Wang sendiri saat menghadapi hukuman mati, ekspresi wajahnya sama sekali tidak berubah; bahkan masih sempat berkata pada sahabat baiknya yang juga merupakan pejabat bagian eksekusi yang bernama Xu Zi-xin : "Saya telah melepaskan bermiliar-miliar makhluk hidup, hari ini meskipun harus mati juga tanpa penyesalan! Kini dengan segenap hati saya bertekad terlahir di Alam Sukhavati, bukankah ini merupakan hal yang membahagiakan?"

Selesai berucap Tuan Wang beranjali dan melafal Amituofo, sama sekali tidak gentar menghadapi kematian. Ketika algojo mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, lalu menjatuhkannya tepat mengenai leher Tuan Wang, namun yang terdengar hanyalah bunyi pedang "Tang", pedang algojo malah patah tiga bagian!    

Pejabat bagian eksekusi Xu Zi-xin segera menulis laporan untuk disampaikan kepada Kaisar Qian Liu; Kaisar Qian Liu juga merupakan pengikut Ajaran Buddha yang bermaitri karuna, setelah membaca laporan tersebut, segera menurunkan titah untuk menghapus hukuman bagi Tuan Wang, bahkan mengembalikan jabatannya.

Tetapi setelah dibebaskan, Tuan Wang malah sudah mengikhlaskan segala urusan duniawi, kemudian menjadi anggota Sangha menyelami Ajaran Buddha; tekun dan bersungguh-sungguh melatih sila, samadhi dan prajna. Suatu hari dia bermimpi bertemu Bodhisattva Avalokitesvara yang memercikkan amerta ke mulutnya, sejak itu kebijaksanaannya perlahan-lahan semakin berkembang.

Master Yanshou selalu tinggal di Vihara Yongming. Kemudian beliau dianugerahkan menjadi guru sesepuh ke-6 Aliran Sukhavati. Ketika beliau berusia 72 tahun, dalam posisi duduk bersila, beranjali dan melafal Amituofo, terlahir di Alam Sukhavati.

Kemudian ada seorang anggota Sangha yang selalu mengelilingi pagoda penyimpanan abu kremasi Master Yanshou, ketika ditanya alasannya, maka Bhiksu ini akan menjawab : "Saya berasal dari Fuzhou, oleh karena beberapa waktu yang lalu menderita penyakit parah, arwahku digiring setan hingga ke neraka, tampak di Aula Raja Yama terdapat sebuah lukisan.

Saya melihat Raja Yama begitu tulus memberi penghormatan pada lukisan tersebut. Saya merasa penasaran lalu bertanya pada pejabat hakim yang ada di sebelahku, siapa sebenarnya yang ada di dalam lukisan itu?" Hakim menjawab : "Yang ada di lukisan tersebut adalah Master Yongming Yanshou. Setiap manusia yang meninggal dunia harus melewati tempat ini, hanya Master Yongming Yanshou yang langsung terlahir di Alam Sukhavati, bahkan tingkatan bunga teratainya merupakan yang paling teratas; oleh karena Raja Yama begitu menghormati Master Yanshou, barulah melakukan penghormatan pada lukisan Master Yanshou".

Dapat dilihat bahwa melepaskan makhluk hidup ke alam bebas, melafal Amituofo terlahir di Alam Sukhavati, hingga Raja Yama juga melakukan penghormatan padanya!  

                
 


集福消災之道
(十八)


慈心於物。


故事一:

漢朝的楊寶,在他九歲的時候,見到了一隻黃雀,被一隻凶猛的大鴟鴞咬傷,掉落到地面上;結果這隻受傷的黃雀跌落在地上,又被好多的螞蟻圍困著。楊寶就趕快的把黃雀救起來,放置在箱子裡保護它;並且用黃花餵黃雀吃;等到黃雀的傷養好了以後,楊寶就把它放走了。有一天的傍晚,一位穿著黃衣服的童子來向楊寶拜謝,黃衣童子說:「我是西王母的使者,在我前往蓬萊的路上,經過這裡的時候,遭遇到了災難;幸而被你所救;為了感謝你的救命之恩,我把這四個玉環贈送給你,它能夠使你的子孫,將來做官,都能做到三公最高的地位;而且他們的品德操守,就跟這個玉環一樣的潔白啊!」黃衣童子講完了這些話,就不見了。後來楊寶生了楊震,楊震生了楊秉,楊秉生了楊賜,楊賜生了楊彪;一共是祖孫四代,全都做官做到了三公,而且品德操守都是非常的清白,當時確實是沒有人能夠跟他們相比啊!

故事二:

沈萬三是明朝人,有一次他看見有人拿著幾百隻的青蛙,而且準備馬上就把這些青蛙殺死;沈萬三不忍心見到這些青蛙被殺,於是就用錢把這些青蛙全都買了下來,放在池塘裡面,使他們能夠悠游自在的生活。有一天沈萬三經過池塘旁邊,看見一大堆的青蛙,圍著圓圈,站在一個瓦盆上面;呱呱的叫著,好像在說:「沈萬三啊沈萬三,瓦盆請你帶回家!」於是沈萬三就將這個瓦盆帶了回家,做盥洗的用具。有一次他用瓦盆洗手的時候,戴在手上的戒子,掉落到瓦盆裡,直到第二天的早上,他才發覺,就去瓦盆裡找戒子;這時候,沈萬三突然發現整個瓦盆裡面都是戒子;沈萬三非常的驚奇,就用金子銀子放在瓦盆裡面試試看,結果整個瓦盆裡都是金子銀子!原來這個瓦盆就是所謂的聚寶盆啊!因此沈萬三的財富,富可敵國,沒人能夠比得上啊!

故事三:

宋朝的永明延壽禪師,俗姓王,是丹陽地方的人,最初在餘姚縣擔任稅務官;因為他經常買魚放生,薪水用完了,不得已就挪用了公款;到了上級長官派員清查庫錢時,才發現他已經挪用了數十萬的庫錢。依照當時的法律,王先生就被判了死刑;而王先生在臨刑的時候,臉色都不改變;並且還對他的好友,也就是當時的監斬官許自新說:「我已經放活了億萬條的生命,今天我是死而無憾啊!我現在一心一意的求生西方極樂世界,這豈不是太快樂了嗎?」說罷他就一心合掌念佛,一點也不怕死。就當劊子手揮起鋼刀,砍到王先生脖子的時候,只聽得鐺的一聲,大刀就斷裂成三節!監斬官許自新就立即做了表章,將情形奏報錢鏐王;這位錢鏐王也是信佛慈悲的人,見到了奏章,就立刻下令赦免王先生的罪;並且還恢復他的官職。但是王先生被釋放之後,就看破了世事,出家學佛;精進認真的勤修戒定慧。有一次他夢到觀音菩薩用甘露水灌入他的口中,因此智慧就漸漸的開了。著有萬善同歸集六卷,常住在永明寺,後來被推崇為淨土宗的第六代祖師。到了七十二歲的時候,他就端坐合掌念佛而逝。後來有位僧人,每天都圍繞著延壽禪師的靈骨塔禮拜,有人問他原因?這位僧人回答說:「我是撫州地方的出家人,因為前一陣子生了一場重病,魂被鬼卒引到陰間,見到閻王殿的角落有一軸畫像,我看到閻王親自對著畫像在恭敬的頂禮膜拜。我感到好奇就問旁邊的判官,這幅畫像上面畫的是誰啊?」判官回答說:「畫的是永明延壽禪師。凡是人死了以後,都必須經過這裡,唯有永明禪師直接往生西方極樂世界,而且是上品上生;因此閻王對禪師特別的尊敬,所以才向禪師的畫像頂禮。」由此可見,慈悲放生,念佛往生西方,連陰間的閻王爺都對他恭敬頂禮啊!

【嘉言】

明朝的蓮池大師,曾經作了一篇戒殺的文章勸化世人,他說:「每個人都愛護自己的生命,而動物也是一樣的貪生怕死;所以怎麼可以殺牠們的身體,來滿足我們的口腹之欲呢?殺生的時候,或是用利刀剖開了牠們的肚子,或是用尖刀刺穿了牠們的內臟;或是剝牠們的皮,或是刮牠們的鱗;或是割斷了牠們的喉嚨,或是劈開了牠們的外殼;或是用滾湯活活的煎煮鱉鱔,或是用鹽酒生醃了螃蟹和蝦子。可憐啊!牠們遭受到如此大的痛苦,卻是無處可以伸冤啊!而且這種的極苦,實在是難以忍受啊!人們造下了殘殺生靈這種彌天的罪業,與被他們所殺害的生靈,因此而結下了萬世的血海深仇。一旦無常到來,就要立即墮入地獄,在地獄中受到鑊湯、爐炭、刀山、劍樹、種種的苦刑啊!等到地獄的罪苦受完了之後,仍然必須要投生作畜生,來償還以往殺生食肉的命債啊!還完了命債,再投生為人;則是多病而且早死;因此我今天在此哀告世人,普遍的勸導大家要戒殺;並且更要隨著自己的能力來放生,加持念佛,這樣不但可以增加自己的福德,也必定能夠隨著自己的願望往生極樂世界;永遠脫離了六道輪迴的苦海,普度眾生,功德無量啊!」

  
節錄自:
集福消災之道—感應篇彙編白話節本(卷一)